Jumat, 06 April 2012

SIKAP DAN PENAMPILAN PRAJURIT YANG PERLU DITAUDALANI

Dedy Ary Yuanto,SAP
Kapten Laut (PM) NRP 15577/P

Kondisi sikap dan penampilan prajurit saat ini terjadi penurunan tingkat disiplin. Diantaranya masih banyak terdapat prajurit yang masih melakukan tindakan indisipliner seperti sering terlambat apel bahkan tidak apel dengan berbagai macam alasan, cara berpakaian yang tidak sesuai dengan aturan GAM yang berlaku dan ragu-ragu dalam melakukan penghormatan kepada atasan apalagi kepada pangkat yang lebih senior. Hal ini apabila dibiarkan akan menjadi bumerang bagi jati diri prajurit secara umum dan merugikan pribadi prajurit itu sendiri yang pada akhirnya akan berdampak pada kehidupan prajurit dilingkungan masyarakat.
            Komandan sebagai unsur pimpinan sangat diharapkan kepeduliannya dalam menanggapi dan mengatasi pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh prajurit baik dalam satuan maupun diluar satuan. Dengan memberikan teguran ataupun sangsi-sangsi lain baik administratif maupun tindakan fisik terhadap prajurit yang melanggar akan menjadi pelajaran bagi mereka untuk tidak melakukan kesalahan yang kedua kalinya. Dalam hal ini sangat penting kiranya apabila kedisiplinan lebih ditegakkan di tiap-tiap Satuan guna mendapatkan profil prajurit yang dapat dibanggakan yang dihormati dan disegani dilingkungan masyarakat.
Kondisi sikap dan penampilan prajurit yang mempunyai tingkat disiplin yang tinggi merupakan dambaan seorang komandan dimana tingkat pelanggaran makin berkurang. Hal ini dapat ditekan sekecil mungkin apabila seorang komandan dapat memberikan contoh tauladan bagi prajurit dalam satuannya maupun diluar satuan. Dalam pelaksanaan tugas, pada umumnya prajurit akan tergabung dalam team/kelompok maupun dalam hubungan kesatuan dimana peran seorang pimpinan sangat dibutuhkan dalam pembentukan sikap serta penampilan prajurit dilingkungan satuan maupun dilingkungan masyarakat.
            Namun demikian pengaruh lingkungan masyarakat dapat merubah karakter kepribadian prajurit, oleh karena itu fungsi dan peranan Komandan sangat penting baik sebagai pengendali, pengambil keputusan, pelindung, pembina maupun sebagai pelatih/guru. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pencerminan kondisi satuan yang lebih baik dari kondisi sebelumnya. Demikian juga dengan penerapan sikap dan penempatan prajurit dilingkungan masyarakat sekilas satuan akan lebih meningkat serta dapat diterima dalam lingkungan masyarakat.
Sebagai prajurit TNI AL yang senantiasa selalu bersikap dan berpenampilan yang dapat mencerminkan jati diri sebagai prajurit yang profesional dan profesional dalam pelaksanaan tugas, serta senantiasa menjunjung tinggi kehormatan satuan dan diri pribadinya yang tercermin dalam Tri Sila TNI AL, Sapta Marga dan Sumpah Prajurit serta 8 Wajib TNI. Bertindak arif dan Bijaksana adalah merupakan tuntutan sebagai prajurit TNI, dalam kehidupan bermasyarakat.
            Hal ini dapat dilakukan melalui pengendalian diri terhadap keinginan yang menjurus kearah tindakan yang melanggar Hukum dan Disiplin Militer. Tindakan yang diharapkan adalah dengan mengurangi pelanggaran yang dapat merugikan satuan maupun diri sendiri. Apabila pengendalian diri dapat dilakukan oleh setiap anggota, baik terhadap pelangaran disiplin murni maupun tidak murni, maka dalam penerapan sikap dan penampilan dilingkungan masyarakat yang dilakukan oleh prajurit akan dapat mewujudkan rasa simpati masyarakat terhadap satuan tersebut pada khususnya dan terhadap TNI AL pada umumnya. Sehingga dalam mewujudkan kemanunggalan antara TNI AL dengan rakyat akan tetap berkesinambungan dan terbina dalam kehidupan sehari-hari.
            Peranan unsur pimpinan di dalam satuannya merupakan faktor yang sangat menunjang terhadap pembentukan sikap dan perilaku anggota dalam rangka mengurangi pelanggaran disiplin, sehingga dalam menerapkan kehidupan bermasyarakat prajurit dapat diterima sebagai bagian warga masyarakat sekitarnya. Sikap prajurit yang diharapkan adalah jujur dan bertanggung jawab serta melindungi rakyat yang lemah dalam arti, rakyat yang tertindas oleh ketidak-adilan maupun kesewenang-wenangan kelompok tertentu maupun orang-orang tertentu, sehingga perwujudan dari istilah TNI dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat dapat diterapkan oleh seluruh prajurit TNI AL, baik dalam kehidupan dilingkungan satuan maupun diluar satuan.
Dalam pembentukan tingkah laku prajurit yang sesuai norma kemiliteran harus disesuaikan dengan peraturan yang berlaku, sehingga diperlukan berbagai upaya-upaya pembinaan mental dan sikap untuk memperbaiki tingkah laku prajurit yang kurang baik antara lain :
1.         Meningkatkan Motivasi Prajurit. Dalam rangka meningkatkan motivasi anggota, agar tercapai kondisi yang diharapkan oleh satuan, maka harus ada upaya dalam meningkatkan motivasi dan ada beberapa hal penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota untuk memperoleh hasil yang optimal. Beberapa faktor yang dapat mendukung dalam upaya meningkatkan motivasi anggota antara lain dengan menggunakan cara dan metoda yang efektif antara lain : Ceramah, Penataran dan Laitihan.
2.         Memberikan Kesempatan Kepada Prajurit Dalam Menerapkan Sikap dan Penampilan.  Selain perbekalan dan penataran-penataran yang disampaikan maupun dipraktekkan kepada prajurit, faktor-faktor lain yang sangat mendukung daripada kelancaran kegiatan di atas, tentunya harus diimbangi oleh penerapan di luar satuan sehingga dalam mengaplikasikannya di lapanan dapat dirasakan oleh anggota. Namun semua ini akan dapat berjalan dengan lancar apabila peranan Komandan/Pimpinan membantu dan cukup bijak dalam memberi kesempatan kepada anggota mengaplikasikan hasil pembekalan dan penataran di lingkungan masyarakat. Sehingga akan terjalin interaksi yang positif terhadap kehidupan dalam satuan dan dilingkungan luar satuan. Pemberian kesempatan kepada anggota dalam mempraktekkan sikap dan penampilan dilingkungan masyarakat dapat diwujudkan dengan mengundang masyarakat untuk ikut kegiatan olah raga bersama yang antara lain : olah raga, gerak jalan, Karya Bhakti, Kegiatan agama dan lain-lain. Dalam hal ini pengawasan dan pengendalian dari unsur komandan harus dilakukan agar rencana yang sudah dimasukkan dalam program kegiatan dalam satuan dapat mencapai sasaran yang diinginkan.

Dari penjelasan diatas maka penulis dapat menyimpulkan poin-poin yang dapat kita jadikan sebagai pedoman antara lain :
1.         Untuk mengurangi tingkat pelanggaran Disiplin yang dilakukan oleh anggota, diperlukan penanaman disiplin pribadi dalam tubuh setiap anggota, sehingga pelanggaran dapat ditekan/dikurangi semaksimal mungkin.
2.         Agar setiap prajurit memiliki wawasan yang luas, maka komandan hendaknya lebih memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk mengikuti pendidikan maupun kursus-kursus yang lebih tinggi, agar kemampuan yang dimilikinya dapat disosialisasikan langsung dalam penerapan sikap dan penampilan di lingkungan masyarakat sekitar satuan.
3.         Keikutsertaan seluruh prajurit untuk mengikuti kegiatan ceramah dan latihan-latihan harus lebih ditingkatkan lagi, agar mencapai sasaran pelaksanaan tugas yang diinginkan dengan sebaik-baiknya. Sehingga kesalahan maupun kekurangan dalam menjalankan tugas pokoknya dapat diminimalkan agar pelanggaran maupun kesalahan tidak terulang kembali dalam situasi dan kondisi yang sama.


-----------------------------------------------------------------15577/P-------------------------------------------------------

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...